Single News

Pegawai PPPK Jadi Korban Kekerasan oleh Oknum Sekcam di Sumbawa Besar

Rungan.id – Sumbawa Besar|NTBKasus kekerasan yang diduga dilakukan oleh oknum pejabat Sekretaris Camat (Sekcam) di wilayah Kecamatan Labuan Badas, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, mencuat setelah seorang pegawai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) menjadi korban. Peristiwa ini terjadi pada Kamis, 29 Agustus 2024, ketika korban, yang merupakan istri dari Aris Zulkarnaen, diduga dipukul oleh W, sang Sekcam, menggunakan gagang sapu hingga patah karena menolak perintah.

Aris Zulkarnaen, suami korban, mengungkapkan kronologi kejadian yang dialami istrinya. Saat itu, beberapa pegawai camat termasuk istrinya sedang berada di kantor camat untuk persiapan acara syukuran atas prestasi Camat Badas yang meraih juara ketiga dalam sebuah festival.

“Sekitar pukul 09.00 WITA, W sedang bersih-bersih sendiri. Istri saya mendatanginya dan berkata, ‘Nanti setelah sarapan kita gotong royong, Pak Sekcam.’ Namun, tanpa diduga, W memukul istri saya dengan gagang sapu hingga patah, sambil berkata dalam bahasa Sumbawa, ‘peno ai boa tode ta.’ Serangan ini hanya dialami oleh istri saya, sementara pegawai lainnya tidak mengalami hal serupa,” ungkap Aris saat diwawancarai, Jumat (30/8).

Aris juga menambahkan bahwa ini bukan kali pertama W melakukan tindakan tidak senonoh. Dua hingga tiga bulan sebelumnya, istrinya bersama dua rekan lainnya juga pernah mengalami pelecehan seksual di ruangan Sekcam. Saat itu, W diduga memperlihatkan alat kelaminnya dan memaksa korban serta rekannya untuk menyentuhnya. Akibat tindakan tersebut, korban mengalami trauma, namun tidak langsung melaporkan karena merasa takut dan malu.

“Saya awalnya ragu, tetapi setelah dua rekannya menceritakan hal yang sama, saya yakin kejadian ini memang benar adanya,” lanjut Aris.

Aris berharap, laporan yang telah mereka buat dapat segera ditindaklanjuti oleh pihak kepolisian agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang. “Kami berharap hukum bisa ditegakkan, agar kasus seperti ini tidak terulang kembali,” tegasnya.

Camat Labuhan Badas, Awaluddin Safari, SH., saat dikonfirmasi melalui telepon, Jumat (30/8), membenarkan adanya insiden tersebut. “Benar, kejadian itu terjadi. Saat itu, saya sedang berada di kantor bupati untuk urusan pelaksanaan MTQ 2024. Saya sudah memanggil W ke ruangan saya, dan dia mengakui perbuatannya,” ujar Awaluddin.

Menanggapi kejadian ini, Muhammad Taufan, Ketua LSM Lingkar Hijau, yang diberi kuasa oleh keluarga Aris Zulkarnaen, mendesak agar pihak kepolisian segera mengambil tindakan tegas. “Kami meminta kepada aparat penegak hukum, khususnya Polres Sumbawa, untuk segera mengamankan pelaku demi menghindari potensi konflik dengan keluarga besar korban. Ini penting untuk menjaga keselamatan dan keamanan, karena kita tidak tahu apa yang bisa terjadi jika keluarga korban bertemu dengan pelaku. Kami berharap polisi dapat mengamankan pelaku dalam 1×24 jam sejak berita ini dirilis,” ujar Taufan, (30/8).

Kasus ini kini dalam penanganan pihak kepolisian. Masyarakat Sumbawa menantikan langkah tegas dari aparat penegak hukum serta Bupati Sumbawa untuk menindaklanjuti dugaan kekerasan dan pelecehan seksual yang dilakukan oleh oknum pejabat tersebut. (An)