Rungan.Id//Pontianak, Kalimantan Barat – Kampanye Hitam BP2TD untuk jegal lawan, Ketua Tim Pemenangan Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Barat nomor urut 2, Thomas Alexander menilai kampanye hitam yang digulirkan jelang masa akhir kampanye adalah cara murahan pihak lawan jegal Norsan dan Krisantus.
Isu liar digoreng sejumlah media dengan menggiring opini publik menyudutkan Ria Norsan dalam kasus BP2TD. Norsan dinarasikan sebagai orang yang bersalah. Padahal, kasus itu telah inkrah dan Norsan bukan tersangka.
“Jadi isu yang digoreng itu hanya memang ketakutan. Itu isu-isu murahan. Isu-isu yang digoreng, itu kan semacam ketakutan gitu kan. Orang yang takut itu kan panik,” kata Thomas, kemarin.
Thomas mengatakan, isu yang diembuskan kencang itu patut diduga sebagai niat jahat mendorong Pilkada ini ke arah yang lebih buruk. Kontestasi ini sengaja dibawa ke permainan politik kotor oleh kelompok yang takut kalah.
“Saya kira semua kita sudah tahu bahwa itu adalah sesuatu yang memang disengaja oleh pihak-pihak lain untuk menjegal. Bahwa memang kami sudah di atas angin gitu, sudah pasti menang,” ujarnya.
Dia mengatakan, isu ini sebenarnya sudah dimainkan sejak lama. Tapi pihak lawan tahu bahwa isu tersebut tak memberikan efek terhadap paslon Norsan-Krisantus. Paslon dan koalisi parpol tetap solid dan yakin memenangkan Pilkada.
“Tapi penjegalan ini kan tidak hanya satu dua hari kan, bahkan dari bulan lalu juga sudah jegal-jegal. Kami bersikap tenang-tenang saja, biasa-biasa saja,” ujarnya.
Thomas mengatakan, pihak koalisasi parpol dan pendukung Norsan-Krisantus tak bereaksi lantaran hal ini sudah selesai. Tak ada persoalan lagi dalam kasus itu. Sebab secara hukum kasus tersebut telah inkrah.
“Mereka panik itu. Kan sudah jelas gitu kan. Kalau kami tidak panik. Rakyat sekarang sudah cerdas, sudah pintar, sudah tahu kemana pilihannya,” katanya.
Menurut Thomas, isu di menit terakhir masa kampanye ini untuk mencari-cari kesalahan. Padahal, dua paslon lawan Norsan-Krisantus juga punya yang kelemahan dan cela. Hal itu bukan rahasia, publik juga telah mengetahui.
“Kalau mau dicari kesalahan, semua punya kesalahan. Tapi kita nggak mau cari kesalahan orang lain. Ngapain? Energi kita habis,” kata Thomas.
Kendati demikian, Thomas secara tegas mengingatkan pihaknya juga dapat bertindak lebih keras, jika memang terus menerus disudutkan melalui praktik politik kotor ini. Thomas bersama koalisi siap melawan.
“Tetapi kalau memang dalam keadaan terpaksa. Menghantam kita habis-habisan, apa yang boleh dibuat? Kita lawan, nggak ada urusan. Tapi kalau cuma berita-berita, itu receh. Bukan level kita itu,” tandasnya.
(Tim Redaksi)