Single News

LSM GARDA Soroti Tindakan Wakasek SMAN 1 Lape yang Dinilai Berlebihan dalam Kasus Pencemaran Nama Baik Siswi

Rungan.id – Sumbawa Besar|NTBKetua Umum LSM GARDA, Bung Victor mengkritik keras tindakan Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) SMAN 1 Lape terkait laporan pencemaran nama baik yang diduga dilakukan oleh seorang siswi kelas 3, yang berinisial D (16). Bung Victor menilai bahwa tindakan Wakasek tersebut sangat berlebihan dan tidak mencerminkan sikap seorang pendidik yang seharusnya memberikan pelayanan dengan empati, hormat, dan santun.

“Seorang guru, apalagi dengan kapasitasnya sebagai Wakil Kepala Sekolah, seharusnya memberikan pelayanan tanpa pamrih, tanpa unsur pemaksaan, cepat, tepat, terbuka, adil, dan tidak diskriminatif,” kata dia, Sabtu (13/7/2024).

Viktor juga menekankan bahwa seorang guru harus tanggap terhadap keadaan lingkungan masyarakat dan berorientasi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan kode etik Aparatur Sipil Negara (ASN). Namun, tindakan Wakasek SMAN 1 Lape yang melaporkan D ke Reserse Kriminal (Reskrim) Resort Sumbawa menunjukkan bahwa sikap mendidik yang diharapkan jauh dari kenyataan.

“Guru adalah pengganti orang tua selama siswa berada dalam ruang lingkup sekolah,” tegas Victor.

Masalah ini bermula ketika Polsek Lape diminta untuk memediasi kedua belah pihak terkait dugaan perbuatan tidak menyenangkan oleh Wakasek SMAN 1 Lape terhadap D. Wakasek diduga mengeluarkan kata-kata kasar kepada D, namun dalam pertemuan mediasi tersebut, Wakasek tidak mengakui ucapan kasar tersebut dan tidak ada saksi yang mendengar saat peristiwa itu terjadi.

Menurut keterangan D, saat ia dipanggil oleh guru BK yang juga istri Wakasek, ia langsung dimaki dengan bahasa yang tidak pantas oleh Wakasek setibanya di ruangan tersebut. Keluarga Dinda hanya mengharapkan pengakuan jujur dari Wakasek jika memang kata-kata kasar tersebut pernah diucapkan, mengingat manusia tidak luput dari khilaf dan lupa.

LSM GARDA juga mendesak Kepala Sekolah SMAN 1 Lape untuk mengevaluasi kembali masalah ini.

“Ini tidak mungkin ada asap kalau tidak ada api,” kata Bung Victor.

Ia menegaskan bahwa tindakan D melaporkan kejadian tersebut kepada keluarganya adalah langkah yang tepat, dan berharap kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang agar kredibilitas dan integritas SMAN 1 Lape tetap terjaga. (An)