Single News

Warga Dusun Borong Birak Di Lombok Utara Masih Kesulitan Akses Jalan, Pendidikan Dan Kesehatan

Warga Dusun

Rungan.Id // Lombok Utara, NTB Warga Dusun Borong Birak Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara (KLU)Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), masih mengalami kesulitan dalam akses jalan, fasilitas pendidikan, dan kesehatan. Masalah ini telah berlangsung selama puluhan tahun tanpa ada penyelesaian yang memadai dari pihak pemerintah.

Dusun Borong Birak terletak di pedalaman, dengan jarak sekitar satu jam perjalanan dari Ibu Kota Kecamatan Bayan. Kondisi jalan menuju dusun tersebut sangat memprihatinkan, masih berupa jalan tanah yang rusak. Saat musim hujan, jalan menjadi becek dan sulit dilalui, sementara di musim kemarau, debu tebal menjadi tantangan tambahan bagi warga.

Muhammad Alwan, seorang pemuda yang tergabung dalam Aliansi Bajang Bayan Nusantara KLU, menyatakan keprihatinannya terhadap kondisi jalan dan akses lainnya di dusun tersebut. “Kondisi jalan di sana sangat sulit, apalagi untuk akses pendidikan dan kesehatan yang lokasinya cukup jauh dari dusun,” ujar Alwan.

Kondisi pendidikan di Dusun Borong Birak juga sangat memprihatinkan. Anak-anak sering kali tidak dapat bersekolah karena akses yang sulit, ditambah dengan kondisi ekonomi orang tua yang hidup di bawah garis kemiskinan. Untuk mengatasi masalah ini, Alwan bersama rekan-rekannya dari Aliansi Bajang Bayan Nusantara rutin mengadakan kegiatan literasi setiap minggu untuk membantu anak-anak di sana mendapatkan pendidikan dasar.

Jumlah warga di dusun ini sekitar 20 kepala keluarga (KK), sebagian besar dari mereka tidak memiliki pekerjaan tetap. Mereka kadang mengelola spot wisata camping ground yang ada di sana, namun sayangnya, lokasi tersebut sepi pengunjung dan belum mendapatkan perhatian atau pengembangan dari pemerintah setempat.

“Kami meminta perhatian pemerintah untuk segera menangani masalah ini, karena kondisi ini sudah berlangsung sangat lama. Pemerintah terkesan tutup mata terhadap keadaan warganya,” tegas Alwan.

Jarak dari Dusun Borong Birak ke sekolah terdekat, baik SD, SMP, maupun SMA, mencapai sekitar 3 kilometer. Dengan kondisi jalan yang rusak, waktu tempuh menjadi lebih lama, membuat anak-anak yang tidak memiliki kendaraan bermotor sulit untuk pergi ke sekolah. Hal yang sama berlaku untuk akses ke pusat kesehatan yang jaraknya cukup jauh, sehingga pelayanan kesehatan di dusun ini sangat minim dan tidak maksimal.

Alwan menambahkan bahwa dalam kasus darurat seperti melahirkan atau penyakit parah, warga sering kali terlambat mendapatkan pertolongan medis yang memadai. “Saya bisa membayangkan, kalau anak-anak ini jalan kaki dengan jarak sejauh itu. Mereka yang pergi sekolah hanya yang orang tuanya mempunyai motor. Jika tidak, maka anak-anak di sana tidak akan sekolah,” ungkap Alwan.

Alwan mendesak pemerintah untuk segera mengambil tindakan dan memenuhi tanggung jawabnya terhadap warga Dusun Borong Birak. Terlebih lagi, dengan adanya momentum Pilkada, di mana para calon pemimpin sering kali mengumbar janji-janji politik untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat KLU. “Pemerintah harus membuktikan komitmennya untuk memperbaiki kondisi ini dan memberikan perhatian yang layak bagi masyarakat di sana,” pungkas Alwan.

(Alwan)