Single News

Tanpa Bantuan Pemerintah, Masyarakat Berswadaya Dengan 1000 Rupiah Gotong Royong Perbaiki Jalan Jalur Ke Rinjani

Tanpa Bantuan Pemerintah

Rungan.id//Lombok Utara, NTB – Tanpa Bantuan Pemerintah,
Warga Senanga Dusun Pegadungan Desa Sambi Elen Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara (KLU) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), masyarakat berswadaya mengumpulkan uang sebesar Rp.1000,- (Seribu Rupiah) untuk bergotong royong memperbaiki jalan pendakian ke Gunung Rinjani jalur Senanga Dusun Pegadungan Sambi Elen Bayan KLU.

Setelah bertahun – tahun sejak Tahun 2015 I Wayan Brata (Penulis) yang merupakan warga yang nenek moyangnya turun tumurun ada di Lombok dan bisa dikatakan sudah asli Lombok (Balok – Bali Lombok), yang meningkatkan Spiritual dan Cinta Akan Negeri Indonesia khususnya Sasak Lombok, selalu bangga dengan mengibaran Sang Saka Merah Putih di Puncak Gunung Rinjani, Sangkriang, Danau Segaranak dengan Gunung Baru Jarinya.

Sejak 2015 Penulis mulai Pendakian Rinjani dengan misi Membersihkan sampah plastik dan melakukan penghijauan di sepanjang jalur pendakian Rinjani. Setelah mencoba beberapa jalur pendakian, sejak tahun 2016 I Wayan Brata tertarik dengan jalur Pendakian Rinjani Dusun Pegadungan Senanga Desa Sambik Elen Kec. Bayan Kabupaten Lombok Utara.

Tanpa Bantuan Pemerintah

Dengan keprihatinan I Wayan Brata yang mendalam akan jalan di jalur pendakian ini, maka akhirnya penulis menuliskan segala gundah gulana hatinya atas “Jalur Pendakian Rinjani Dusun Senanga Pegadungan Desa Sambi Elen Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara yang luput dari perhatian pemerintah daerah KLU dan Provinsi NTB.”

I Wayan Brata menuliskan keadaan ini tentu bukan karena benci pemerintah atau karena tanpa alasan, karena realita fakta di lapangan yang ditemukan penulis yang sering ritual ke Rinjani, mendapati bahwa Jalan ditempat ini jelas rusak parah dengan bebatuan yang muncul tak beraturan yang seakan berlomba- lomba untuk merusak dan merobek roda kendaraan yang melintas sebagaimana pengalaman Penulis yang rodanya berulang kali robek oleh bebatuan dijalan ini dan body bawah kendaraan baret/lecet bahkan penyok setelah melalui jalan ini, keadaan jalan rusak ini penulis temukan sejak tahun 2015 dan semakin parah sampai saat ini karena tidak pernah diperbaiki rabat atau di aspal, padahal ini Jalur pendakian atau merupakan aset jalur pendakian ke Gunung Rinjani.

Pemerintah Masako (Marak Sak Oke Lalok)

Mata pencarian masyarakat di tempat ini yaitu bertani dan beternak , yang penduduknya beragama Hindu dan Islam, seakan tidak mendapat naungan sebagaimana yang tertuang pada Sila Ke Lima Pancasila yang berbunyi, “KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA.”

Pemerintah terkait seakan tidak ada perduli atau melakukan pemerataan keadilan untuk rakyatnya, yang faktanya sejak 2015 tidak ada perbaikan jalan berupa pengaspalan atau rabat jalan ditempat ini.

Pada hakekatnya kata Lombok diambil dari kata Lumbuk yang artinya Lurus/Jujur, yang tentu bisa diartikan berkeadilan.

Atas keprihatinan ini, Bertepatan dengan hari lahirnya Pancasila, Penulis mengajak rekan-rekannya swadaya berdonasi dana seiklasnya guna membeli pasir dan semen guna merabat titik-titik terparah pada jalan ini.

Selanjutnya dengan cara Gotong Royong mengajak masyarakat setempat dan masyarakat yang mau perduli untuk memperbaiki jalan ditempat ini.

Masyarakat setempat yang mendambakan bisa memiliki jalan yang layak dilalui kendaraan, tentu sangatlah antusias dan bersemangat gotong royong bersama para donatur yang ikut terjun langsung membantu pelaksanaan gotong royong.

Sehingga walau tak banyak yang bisa diperbaiki, masyarakat ditempat ini sangat bersyukur dan bahkan ada yang terharu meneteskan air matanya, karena merasa ada yang perduli pada mereka di daerah terpencil tersebut.

Dengan adanya situasi ini, Penulis berharap pemerintah bisa perduli dan adil dengan melakukan pemerataan pembangunan utamanya jalan pada daerah pelosok seperti pada tempat ini.

I Wayan Brata juga tak henti – hentinya mengajak para donatur dan masyarakat yang perduli agar mari ikhlas berbagi, dan tak lupa mengucapkan banyak banyak terima kasih kepada semua donatur yang telah berdonasi telah perduli menyumbangkan dana untuk merabat jalan di Dusun Senanga Pegadungan Desa Sambi Elen Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara ini.

Kegiatan gotong royong hormat Bendera Merah putih dengan menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya, semoga lah ada keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

“Salam Pancasila Salam Keadilan Sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia.”

Narsum/Penulis: I Wayan Brata (Pencinta Alam Rinjani)

( R A)